Halo! Berjumpa lagi dengan diriku ini.
Terima kasih karena telah bersedia untuk menyisihkan sedikit waktunya untuk mengunjungi blog pribadiku :)))
Baiklah, tulisanku kali ini agak sedikit melenceng dari cerita fiksiku. Tapi kuharap kalian dapat menikmati tulisan ini.
**
Pada kesempatan kali ini aku akan menceritakan tentang... diriku sendiri.
**
Pada
hari itu, kami sengaja bertemu di pinggiran aula yang sepi. Hari itu untuk
pertama kalinya kami bertemu setelah selama beberapa hari ke belakang dia terus
saja memaksaku untuk bertemu.
“Jadi..
kamu Yulia?” Dia bertanya padaku. Raut wajahnya yang masih terkejut saat
melihatku masih tergambar jelas. Ekspektasinya yang berlebihan terhadapku
membuatku bisa membaca dengan jelas raut wajahnya, seolah-olah wajahnya mengatakan
“ANJIR, AING GEUS KENAL JEUNG AWEWE JIGA KIEU.”
Aku terkejut
tentu saja saat melihatnya. Aku sudah tahu wujud aslinya sejak pertama kali
kami berkenalan. Aku berusaha sepede mungkin untuk bertemu dengannya, wajahku
dibuat merona karena begitu malunya menunjukkan diriku pada oranglain. Tapi setelah
melihatnya, raut wajahku perlahan berubah. Rona kebahagiaan yang sesaat lalu
masih terlukis pun luntur, berubah bentuk, dan menyisakan kesakitan yang
teramat dalam di hati ini.
“Iya.”
Jawabku singkat.