Minggu, 05 Februari 2017

Let's begin, A Basic Concept of The Destiny


Suatu tempat di Jawa Barat, 05 Februari 2017

Hai ‘-‘
Haha sebenernya aku bingung harus memulai cerita soal imajinasi absurdku dari mana. Karena kalo aku to the point, gak menutup kemungkinan kalian akan langsung mikir ‘boooorrriiiiing’ ._.
Tapi yah.. aku mulai aja deh dari latar belakang kenapa aku begitu terobsesi dengan ceritaku ini.  Walaupun aku gak akan membongkarnya secara keseluruhan dalam tulisanku kali ini.

*Catatan penting! Gambar-gambar yang di cantumkan merupakan karya lama. Perlu waktu yang cukup lama untuk mencari gambar-gambar tersebut dan yah, maafkan karena gambarnya gak bagus hehe.*


**

Jadi begini, ceritaku ini dimulai saat aku masih SMA sebenarnya. Tahun 2010 kalau gak salah. Waktu itu aku baru aja sembuh dari penyakit typhus dan aku puasa ngegambar lebih dari 1 bulan karena gak bisa ngapa-ngapain. Jangankan megang pensil, mandi aja seminggu sekali HAHAHA. Nah, karena merasa sehat setelah terbebas dari jeratan kesakitan(?) itu akupun mulai lagi bercengkrama dengan buku-buku tulis jaman SMPku yang masih ada. Aku biasanya ngegambar di sana karena irit kertas HVS. Aku cukup sering dimarahi karena boros. Abis, gimana caranya coba ngebendung imajinasi? S u s a h.

Seingetku, aku mulai ngegambar mereka dari basic tuh di buku tulis pelajaran seni rupa kelas 8. Cuma sayang aku gak tau sekarang buku itu ada di mana. Coba kalau ada, aku bakalan fotoin gambar itu dan aku sisipkan di cerita kali ini.

Aku berpikir kalau ceritaku yang ini gak akan bertahan lama dan mungkin juga numpang lewat doang, lagipula alurnyapun sederhana. Belakangan aku menyadari kalau aku juga ternyata membuat lebih dari 3 cerita dengan alur dan karakter yang berbeda. Tak ku kira cerita ini bisa bertahan sampai sekarang. Setiap ide yang muncul hampir selalu aku gambar tapi ada juga ide yang gak bisa digambar kemudian aku tulis di sebuah buku khusus --sampai sekarang.

Entah karena ada angin apa, aku sempat memindahkan sebagian ide ceritaku dari yang berbentuk visual ke bentuk narasi. Aku membuat sebuah novel yang dimana mereka menjadi karakter utama di sana. Terkadang aku menyempatkan diri untuk membaca ulang novelku itu tapi tak berapa lama berselang aku mescroll cepat-cepat dan berpikir... ah, saya ini HAHAHA.

**
*

~THE DESTINY~

Stephanie Arabella Jenese, 21 tahun, adalah seorang dokter muda yang baru saja lulus dari Fakultas Kedokteran memulai kehidupan barunya di sebuah Rumah Sakit swasta di Kota Washington, D.C.,  Amerika Serikat (AS). Di tempat dia bekerja, dia dikenal sebagai dokter muda yang nyentrik. Dia cuek, sangat blak-blakan, terlihat selalu menyendiri, dan satu hal yang paling mencolok yang melekat pada dirinya ialah saat dia datang ke rumah sakit, dia datang dengan menaiki sebuah motor ninja. Namun dibalik itu semua, dia memilki otak yang sangat jenius yang dia dapatkan dari gen unik keluarganya. Tidak ada satupun orang di dunia ini yang tidak mengenal dirinya dan terkadang hal inilah yang membuatnya merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri. Dia tidak pernah merasa dirinya jenius, dia selalu berusaha sebisa mungkin untuk berbaur dengan lingkungannya walaupun orang-orang yang berada di sekitarnya begitu menghormatinya dan tidak sedikit juga orang yang merasa minder karenanya.

Stephanie Arabella Jenese

Kehidupannya sebagai seorang dokter muda tentu bukanlah sebuah kehidupan yang biasa saja. Banyak hal-hal baru yang dapat dia temukan termasuk dengan orang-orang yang berada di sana. Joelly Twolope Simpson, 24 tahun, yang juga seorang dokter muda serta Timothy Howard Lincoln, 25 tahun, seorang dokter residen yang merupakan seniornya ikut mewarnai kehidupannya di sana. Namun kemudian, kehidupannya makin berwarna setelah seseorang datang dan berusaha mengetuk pintu hatinya.

Stephanie, Joelly, dan Timothy
Jonas Collin Gibson, 23 tahun, adalah seorang pemuda yang sangat urakan. Dia baru saja lulus dari jurusan Teknik Mesin, orangnya cukup cerdas dan penuh inovasi tapi dia memilih menjadi seorang mekanik di sebuah bengkel di pusat kota. Dia dipertemukan kembali dengan Stephanie setelah sekian lama oleh sebuah tragedi. Stephanie menabrak Jonas dengan motor ninjanya dan kemudian Stephanie merawatnya. Setelah tragedi itu, mereka tetap menjalin hubungan mereka sebagai teman. Anehnya, mereka tidak akur dan selalu beradu argumen. Walau begitu, perlahan Jonas mulai menyukai Stephanie. Jonas sadar betul Stephanie belum mau membukakan pintu hatinya dan karenanya dia berusaha keras untuk dapat memiliki Stephanie seutuhnya.

Jonas dan Stephanie

Stephanie hidup dalam sebuah keluarga yang begitu berarti baginya. Dalam keluarganya, dia merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara. Ayahnya, Chester Jenese adalah seorang Dokter Bedah Jantung jenius yang mendapatkan julukan Sang Legenda. Ibunya, Lily Howars adalah seorang mantan model berbakat yang dijuluki Sang Dara Dari Britania Raya. Kakak laki-lakinya, Max Jenese adalah seorang lulusan Massachusets Institute of Technology (MIT) jurusan Matematika dengan predikat Cum Laude yang banting setir dan baru memulai debutnya sebagai seorang mangaka di Jepang. Adik laki-lakinya, Snape Jenese adalah seorang siswa SMA dan yang terkahir, adik bungsunya, Stephania Jenese adalah seorang siswi SMP. Kehidupan mereka sangatlah normal tentunya...

Jenese Family

Jenese Siblings

Berbagai peristiwa telah Stephanie jalani bersama mereka semua. Termasuk hubungannya dengan Joelly yang awalnya renggang kemudian menjadi sangat erat, penculikkan adik bungsu Stephanie, sampai kecelakaan Stephanie yang hampir merenggut nyawanya. Namun di suatu hari tiba-tiba Stephanie mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Paris, Prancis. Begitupun Joelly yang juga mendapatkannya dan merekapun pergi meninggalkan AS. Hubungan Stephanie dan Jonas terpisah oleh jarak. Timeskippun terjadi.

Stephanie dan Joelly


3 tahun berlalu, Stephanie akhirnya kembali ke AS tepat di hari ulangtahunnya yang ke 24. Joellypun kembali ke AS di saat yang bersamaan. Setelah Stephanie kembali, Jonas mengajak Stephanie untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Di luar dugaan, Stephanie yang awalnya ogah-ogahan dengan Jonas menerima ajakan Jonas dengan senang hati. Akhirnya merekapun menikah.
Beberapa tahun kemudian, mereka memiliki 3 anak yang di mana 2 di antara mereka seorang anak kembar laki-laki (gambar menyusul). Kehidupan keluarga mereka dilalui dengan berbagai warna-warni kehidupan.

Jonas dan Stephanie setelah timeskip
 
Jonas dan Stephanie di masa yang akan datang *ups, ada remakenya di atas :p

*
**

See? Alurnya begitu sederhana bukan? Apa kira-kira yang membuat cerita ini bisa bertahan bersamaku?
Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar