Minggu, 11 Februari 2018

BUTTERFIVE BEHIND THE SCENE

Halo! Apa kabar? Semoga sehat selalu ya!

Berjumpa kembali dengan makhluk absurd yang mau curhat!

Yhaa~~ di tulisan kali ini aku mau curhat soal proses gimana aku sampai bisa memberanikan diri buat debut webtoon. Mungkin bagi sebagian orang, untuk memulai sesuatu hal merupakan hal yang mudah. Tapi tidak denganku. Karenanya, semoga banyak nilai positif yang bisa diambil pada tulisanku kali ini.


**

Memupuk kepercayaan diri untuk menampilkan hasil karya itu gak sebentar. Buatku sendiri, butuh waktu 6 tahun untuk bisa melakukannya. Butterfive, yang memulai debut sejak bulan Januari kemarin sebenarnya sudah ada sejak tahun 2012.

"Kenapa baru debut sekarang?"

Dulu sekali, tujuan hidupku adalah untuk berkarya. Tapi tujuan itu berubah menjadi hobi seiring berjalannya waktu. Karenanya, aku malah gak pernah kepikiran buat melakukannya! :D semua ceritaku belum pernah ada yang di publikasikan. Artinya, Butterfive adalah pelopor. Aku hanya berani untuk sekedar mempublikasikan karakter orisinil di instagramku, sisanya gak.

Aku baru membulatkan tekadku untuk memulai debut di akhir tahun kemarin. Saat itu aku berkonsultasi dengan para editor yang aku pilih sendiri dan yah ternyata mereka mendukungnya. Aku kemudian memutuskan untuk memulai debut setelah 5 chapter berhasil diselesaikan. Aku berhasil dan aku kemudian menerbitkan Butterfive di webtoon.

"Semuanya butuh proses?"

Tentu saja~ Mengasah kemampuan menggambar dan mengembangkan alur cerita adalah sebuah proses. Aku gak pernah kepikiran buat debut karena aku soal kemampuanku yang masih dibilang nol. Walaupun kurasa sekarang juga mungkin masih di bawah rata-rata, tapi setidaknya aku sudah berhasil melakukannya.

Sejak tahun 2012, banyak sekali perubahan yang ada pada mereka. Aku melakukan pembaharuan karena aku sudah melakukan banyak sekali riset pribadi. Dan yah, ku akui, berkuliah di HI memberikan perubahan besar pada Butterfive.


Butterfive nowdays

Imajinasi yang aku angkat merupakan isu yang sensitif. Sangat sensitif, bahkan dalam HI sendiri. Tapi aku berusaha semampuku untuk membahas isu ini dengan membungkusnya dalam balutan komedi. Intinya, aku gak mau mengangkat isu sensitif ini terlalu serius, karena ya ini fiksi! Murni muncul dari alam bawah sadarku..

Soal kualitas gambar, ya ini juga jadi aspek penting. Aku gak bisa ngebayangin kalo aku nekad mempublikasikan Butterfive di tahun 2012. Jangankan oranglain, aku aja di saat ini bakalan ketawa pas lihat visual mereka yang masih yu kenow, hydrocephalus alias garede hulu HAHAHAHA. Tapi yah, seiring berjalannya waktu, akhirnya aku bisa sedikit memperbaharui tampilan mereka. Perubahan yang sedikit memberikan dampak yang luar biasa. Percayalah.

Dan yah.. aku sepertinya melupakan satu hal penting. Keberanian yang muncul dalam diri dan dukungan untuk berkarya dari orang-orang yang mengerti soal dirimu. Dukungan dari oranglain jadi hal penting buatku. Terkadang, dukungan yang sederhana seperti "ayo segera debut.." makin memupuk kepercayaan dirimu. Temukanlah orang-orang tersebut, mereka pasti ada!

"Gambarmu masih tradisional. Mana bisa bertahan di tengah-tengah perkembangan teknologi yang gila seperti saat ini?"

Sederhana saja, semuanya butuh proses.

Aku menyadari betul kalau berkarya secara tradisional adalah sebuah kesalahan. Aku sebenarnya bisa memangkas biaya pembuatan webtoon kalau aku menggunakan digital art. Lagipula digital art sangat ramah lingkungan. Meminimalisir penggunaan kertas. Tapi, sayang aku terlambat menyadari kalau digital art  sangat efisien.
Berkarya dengan cara tradisional bukan pilihan, tapi aku juga sadar aku butuh modal. Selain modal biaya, modal keberanian untuk menerbitkan karyaku juga dibutuhkan. Untuk sementara, aku akan mencoba bertahan sambil mengumpulkan modal biaya. Suatu saat, aku pasti akan berkarya dengan cara yang jauh lebih modern. Digital art, I'm coming.
Doa dari kalian sangat berarti.

**

Berkarya dalam keterbatasan adalah pilihan paling nekad yang pernah aku lakukan. Aku menyadari betul kalau aku gak mungkin bisa kayak oranglain yang ketika memulai debutnya dengan sangat WAH. Aku akan berusaha sebisaku untuk terus meng-upgrade berbagai hal yang ada pada Butterfive. Karena berkarya bukan soal keterbatasan, tapi soal kepercayaan yang datang dari diri sendiri. Be brave! Because everything needed a process, what ever it's taken a short or a long time. Take a best way for you don't  forget to practise, improve and try with your best. You can do it!

**

Yhaaa!! Mungkin cuma ini hal yang bisa aku sampaikan. Mohon maaf bila ada kesalahan baik dalam penulisan, pemilihan kata ataupun hal lainnya, terima kasih sudah membaca! Have a great day!

Best Regards, yummyulia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar